Welcome GKI Taman Cibunut
Jl. Van Deventer No.11, Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
About Us....Jl. Van Deventer No.11, Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
About Us....Waktu saya kecil , sepulang sekolah ,saya sering bermain di rumah tetangga. Maka menjelang sore mama saya dari taman belakang rumah kami, dia memanggil saya pulang untuk mandi . Saya malas mandi sore. Alasan saya karena pagi sudah mandi, cukup sehari satu kali mandi. Sesudah beberapa kali memanggil dan saya tidak juga pulang, mama akan menaikkan volume suaranya dan berkata:” Mama hitung sampai tiga, ya. Saat itu saya sudah tahu. Hitungan ketiga itu paling berbahaya. Lalu mama mulai menghitung :”satu ...”. Saya masih tenang. “Dua...!”, Saya segera berlari pulang, sebelum tiga. Tiga itu angka toleransi terakhir, berbahaya. Kalau dalam dunia pekerjaan,kita berbuat salah, satu kali dimaafkan, dua kali diperingatkan , tiga kali dipecat. Dalam Alkitab, angka tiga adalah angka final, terakhir, angka superlatif. Di taman Getsemani Yesus bergumul dan mengucapkan doa yang sama tiga kali.Tuhan Yesus bangkit pada hari ketiga.Simon Petrus menyangkal Yesus 3 kali, pengkhianatan yang sempurna. Mestinya wajar jika batas toleransi Yesus untuk Petrus itu sudah habis. Semua orang ,termasuk Petrus berpikir sesudah penyangkalan tiga kali itu, kariernya sudah selesai. Tiga kali menyangkal, itu sebuah alasan kuat untuk dipecat. Jika itu terjadi, tidak ada lagi Petrus si batu karang, Petrus si penjalah orang. Petrus yang pernah belajar berjalan di atas air. Yang tinggal hanya Simon si nelayan. Perhatikan Petrus berkata kepada teman-temannya :”Aku pergi menangkap ikan,” (aya 21: 3). Aku Cuma penjala ikan . Terbayang, setelah itu tidak ada lagi Petrus yang hebat .Kariernya sebagai rasul berakhir sudah dan teman-teman nya pun setuju lalu mengikut dia . Tetapi sementara semua orang berpikir begitu, bahkan Petrus juga berpikir seperti itu, Tuhan Yesus berpikir lain. Yesus punya sikapnya sendiri. Perhatikan anak kalimat “sesudah sarapan” (ay 15). Mengapa penting di sebutkan ‘sesudah sarapan’ ? sebab semalaman suntuk Petrus dan teman-temannya berupaya menangkap ikan, tetapi hasilnya nihil. Pagi itu mereka lelah, tidak tidur smalaman, tidak dpt hasil, belum makan pagi, perut kosong. Apalagi Petrus, dia habis terjun ke danau dan berenang ke pantai , menarik perahu mendekati Yesus. Saat itu, pasti Petrus letih n sangat lapar. Yesus mengerti betul keadaan mereka yang sedang tidak ingin bicara dan lapar . Ajakan Yesus :”Marilah kita sarapan”. Gambaran sebuah hati yang melimpah dengan kasih. Kita semua sudah lebih dari tiga kali mengecewakan Dia, tetapi ketika bertemu, Yesus tetap memberikan limpahan pengertian, karena itu Petrus menangis (ay 17). Mengapa? Karena dia ditanya untuk ketiga kalinya. Pikiran Petrus tertuju pada penyangkalannya, dia merasakan tusukan rasa bersalah. Padahal Yesus tidak bermaksud mengungkit kesalahannya, Dia bertanya dengan tulus. Pertanyaan Yesus bukan untuk membawa Petrus kembali ke belakang, pertanyaan itu untuk menggiring dia berjalan kedepan. Yesus yang bangkit menjumpai para muridNya untuk mengutus mereka menyaksikan kebangkitanNya di dalam diri mereka dan melalui hidup mereka.Perjumpaan itu berarti mengandung kepercayaan, membawa pemulihan, dan diberi jabatan semulia itu : ‘gembalakanlah domba-dombaKu’. Amin. Pdt em. Welmintje Naomi.
Sejumlah orang Belanda beraliran Gereformeerde bermukim di Bandung dan membentuk jemaat dewasa di Naripanweg 11 pada tanggal 1 Februari 1916 oleh jemaat induk Christelijke Gereformeerde Kerk te Batavia (Jemaat Kwitang Belanda). Itulah awal hadirnya De Gereformeerde Kerk van Bandoeng, dengan pendeta konsulen Pdt. H. A. van Andel dari Solo sampai Pdt. Dr. J. H. Bavinck dipanggil menjadi pendetanya. Beliaulah yang pada tanggal 18 Juli 1921 meletakkan batu pertama pembangunan gedung gereja di van Deventerweg 15 (kini no. 11) dan meresmikannya pada tanggal 23 Desember 1921. Beliau melukiskan jemaat ini sebagai jemaat yang dikelilingi Tuhan sebagaimana gunung-gunung mengelilingi kota Yerusalem (Mazmur 125 : 2). Gambaran ayat ini tercantum pada cap gereja yang digunakan hingga tahun 1987.
Para pendeta berkebangsaan Belanda silih berganti menggembalakan jemaat, yang konon pernah berjumlah sekitar 900 orang ini. .....Lebih Detail....!